LEO MESSI

LEO MESSI

Rabu, 14 Januari 2015

Menentukan Target yang Tepat Untuk Melatih Otot


thumbnail 
 
Kurus kering, tak berisi, dan kadang-kadang kelihatan seperti orang kelaparan. Akan tetapi, pada pesepakbola yang terlihat busung lapar itu, terlihat otot-otot yang sering dilatih. Namun, apakah itu cukup?

Jawabannya: tidak, Kawan! Itu tidak cukup. Pada saat kita berlatih sepakbola atau cabang olahraga yang lain, kita tidak sedang melatih otot kita tetapi menggunakannya. Lho, mengapa tidak? Apa bedanya melatih otot secara khusus dari menggunakannya pada saat mengolah bola?

Pada saat kita melakukan latihan dengan bermain sepakbola, jenis latihannya adalah yang disebut dengan “cyclic training” atau latihan yang bersifat berkesinambungan tanpa memiliki waktu istrahat yang sama, atau tidak memiliki pengulangan yang sama.

Sementara itu, untuk melatih otot, kita membutuhkan teknik yang berulang/repetitive. Artinya, kita harus melakukan sebuah latihan dengan intensitas sama dan dengan dilakukan secara berulang-ulang dengan gerakan yang sama, dan dikombinasikan dengan masa istrahat tertentu.

Contohnya adalah latihan beban. Salah satu keuntungan dari latihan jenis ini ialah kita melatih otot-otot tersebut secara spesifik, sesuai dengan gerakannya. Sementara itu, latihan di lapangan adalah menggunakan otot-otot tersebut untuk sebuah olahraga spesifik.

Sebagai gambaran, pada saat bermain bola, otot hamstring dan quadriceps diperlukan secara intensif untuk gerakan mengandalkan tenaga, baik pada saat berlari maupun menendang. Artinya pada saat berlatih sepakbola, kedua otot ini digunakan untuk sprint, menendang, menumpu, dan memberi tenaga kepada kaki.

Kesimpulannya – otot tidak dilatih spesifik saat main bola.

Lalu bagaimana cara melatih otot secara khusus?

Yang pertama kita harus ketahui ialah kekuatan maksimum dari otot kita. Misalnya kekuatan maksimum hamstring dan quadriceps dalam melakukan 1 repetisi ialah 100 kilogram. Berarti, beban yang dibutuhkan untuk melatih kekuatan otot maksimal: ialah 60-80% dari total 1 repetisi tersebut, atau 60% dari 100 kg ialah 60 kg.

Nah, beban 60 kg ini kita ambil dan dimasukkan ke dalam porsi repetisi sebuah latihan. Repetisi yang dilakukan misalnya: mengangkat beban 15x sebanyak 5 seri dengan masa jeda selama 30 detik antar seri.

Ini harus dilakukan secara ketat dan disiplin. Mengapa? Agar otot-otot ini bisa dilatih secara maksimal. Inilah kunci pertama dalam melatih sebuah otot.

Tapi, Bang, 15 kali repetisi itu dapat darimana? Ada yang bilang 12 kali, ada yang bilang 10 kali, bahkan ada yang bilang 3 kali saja. Yang benar mana nih?

Ini sederhana sekali. Pengulangan harus dilakukan sesuai dengan jenis latihan atau bentuk latihan yang dipilih. Seorang pemain bola membutuhkan otot yang kuat dengan daya pemulihan yang cepat. Artinya, dengan sering melakukan repetisi, otot-otot akan terlatih untuk bisa melakukan adaptasi dan juga pemulihan secara cepat.

Misalnya: kemampuan untuk mengangkat beban 30 kg sebanyak 60 kali berturut-turut. Dibutuhkan kecepatan untuk mengangkat beban, karena dibutuhkan ledakan tenaga yang cepat pada saat bermain bola.



Oleh karena itu, sangat penting untuk berlatih dengan pola latihan yang sedekat mungkin dengan jenis olahraga yang dilakukan. Dalam hal ini adalah sepakbola.

Contoh sederhana: stretching/peregangan sangat baik bila dilakukan karena tujuannya adalah membuat sebuah otot menjadi rileks (bukan memanjangkan otot).

Sepakbola memiliki gerakan yang dinamik, eksplosif, dan tiba-tiba. Selain refleks dan tenaga, dibutuhkan juga kelenturan. Latihan ini sudah dimulai dari detik pertama kita memasuki lapangan dan memulai sebuah latihan. Pemanasan yang benar ialah dengan melakukan peregangan secara dinamis, karena ini sesuai dengan permainan bola tersebut.

Pergerakan dinamis melalui peregangan ini akan kemudian diteruskan ke latihan-latihan lain seperti kelincahan, kecepatan, kekuatan, koordinasi, umpan silang, menembak, dll. Pada saat pendinginan, kita melakukan peregangan statis karena ini sesuai dengan fungsi dan kebutuhan, yaitu melemaskan otot.

Ini hanya sebuah contoh.

Lalu bagaimana melatih otot sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan olahraga kita? Saya pemain bola, apakah saya harus membesarkan otot saya? Posisi saya penyerang? Apa yang harus dilatih secara khusus? Apakah latihan beban saya sama dengan rekan-rekan di dalam 1 tim?

Tunggu sebentar! Di artikel sebelumnya kita telah membahas stamina dan daya tahan tubuh. Sekarang mari kita berlanjut ke otot.

Mari mulai dengan seorang penyerang. Tugasnya ialah mencetak gol. Selain latihan finishing touch, melatih kekuatan, kelincahan, dan (explosive) speed juga sangat diperlukan. Apakah kita pernah melihat seorang penyerang mondar-mandir dari depan ke belakang? No, never!

Bahkan saat tim menggunakan taktik “parkir bus” ala Mourinho pun pasti si penyerang berada paling tidak pada setengah lapangan.

Nah, latihan kekuatan apa yang diperlukan? Sebagai seorang penyerang dia membutuhkan core stability yang kuat agar mampu mengatasi tekanan-tekanan atau pressure dari pemain belakang.

Sementara itu, power atau tenaga eksplosif yang besar sangat diperlukan untuk lari cepat jarak pendek. Striker-striker komplet memiliki hal ini, seperti misalnya Luis Suarez, Fernando Torres, Filippo Inzaghi, Juergen Klinsmann, Miroslav Klose, Serqio Aquero, Ruud van Nistelrooy, Ronaldo (Brasil), dll.

Latihan beban mereka sangat khusus yaitu mengkombinasikan tenaga dan kecepatan. Beban yang mereka latih pun tidak berat sehingga otot mereka tidak menjadi besar, tetapi kuat.

Inilah kunci kedua. Otot yang dilatih sedemikian rupa oleh penyerang tidak akan bisa mengimbangi latihan otot yang dilatih oleh, misalnya, pemain tengah /gelandang.

Bagi pemain di posisi ini, otot-otot akan dilatih agar mampu memproduksi energi yang bisa bertahan selama 90 menit, bukan seperti otot para penyerang yang memiliki fungsi untuk melakukan gerakan eksplosif secara berulang-ulang.

Demikian pula pemain belakang dan kiper. Mereka memiliki latihan beban yang berbeda dengan penyerang dan pemain tengah. Apakah-apakah jenis-jenis latihan beban itu? Akan kita kupas satu demi satu di bagian tulisan-tulisan lainnya.

Memilih Alat yang Tepat untuk Latihan Kekuatan

Halaman 1 dari 2
thumbnail


Ada seorang pemain bola yang bertanya, "Bung, saya ingin menambah kekuatan dan massa otot saya. Tapi kok malah menjadi gemuk ya?"

Jujur, dalam benak saya memikirkan kemungkinan dia makan banyak jenis gorengan pada tengah malam (untung prasangka saya salah). Saya pun balik bertanya – sejauh ini apa yang sudah dilakukannya?

Dia lalu menunjukkan foto-foto dari segala bentuk jenis susu, protein dan tablet yang dikonsumsinya. Tentu tidak ada salahnya meminum benda-benda tersebut. Hanya saja, harus tahu waktu yang tepat. Dia memang pergi ke gym, tetapi tidak secara teratur dan ia pun kurang paham latihan yang harus dilakukan di sana.

Nah, di bagian terakhir ini saya akan membahas dua jenis bentuk latihan atau pilihan yang sering menjadi kendala atau menimbulkan pertanyaan. Bentuk apakah yang paling efektif dalam melatih kekuatan otot? Apakah menggunakan free weight atau mesin?

Saya akan menjelaskan kedua bentuk latihan ini dan membandingkan keduanya. Ada banyak perdebatan mengenai penggunaan kedua bentuk alat ini, karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Alat atau mesin fitness tidak selalu memiliki rancangan yang cocok untuk semua individu. Mereka yang obese (kelebihan berat badan), cacat secara fisik, pendek, terlalu tinggi, atau memiliki bentuk tubuh yang tidak sebagaimana normanya, tidak akan merasa nyaman dalam menggunakan alat-alat fitness ini. Sementara itu, penggunaan dumbell atau free weight bisa digunakan oleh semua orang tanpa terkecuali.

2. Mesin menggunakan gerakan range of motion yang sudah diatur atau disesuaikan dengan gerakan yang ada. Seringkali gerakan ini tidak merepresentasikan gerakan functional seorang atlet atau pergerakan atletik seseorang. Penggunaaan dumbell mengizinkan pergerakan penuh dari range of motion dan bisa secara langsung mempraktekkan pergerakan nyata yang terjadi sesungguhnya sesuai dengan anatomi tubuh.

3. Seringkali mesin hanya melatih kekuatan otot secara umum atau kelompok otot secara besar. Akibatnya, otot-otot kecil atau otot-otot yang memiliki fungsi menstabilisasikan persendian-persendian tertentu menjadi kurang terlatih. Penggunaan free weight atau dumbell secara tidak langsung membantu melatih stabilitas dari persendian-persendian yang ada -- selain melatih otot-otot secara spesifik karena dipegang bebas di sebuah “ruangan udara yang bebas”. Keuntungan dari penggunaaan mesin sebagai bentuk alat untuk melatih otot ialah sangat baik dalam melakukan latihan rehabilitasi terutama bagi para pasien post-operatif.

4. Disarankan agar tidak melakukan gym atau fitness sendirian. Diperlukan seorang spotter, yaitu orang yang mengawasi cara melakukan latihan, atau membantu dari segi keamanan. Bila sudah terbiasa dengan baik melakukannya sendiri, barulah si spotter ini tak diperlukan lagi. Pada saat melakukan free weight, sangat baik bila ada yang membantu cara melakukan gerak atau exercise dengan benar di awal-awal agar tujuan yang tercapai juga spesifik. Pengunaan free weight atau dumbell bisa memaksimalkan range of motion dan sekaligus melatih stabilisasi dan koordinasi dari persendiaan.


5. Pengunaan mesin fitness bisa menjadi lebih efektif dibandingkan dengan dumbbell di grup atau masyarakat tertentu. Secara pribadi, ketika saya pertama kali masuk ke tempat gym, saya terkejut melihat semua peralatan besi dan dumbell yang ada di sana. Karena tidak tahu mau apa dengan benda-benda itu, saya langsung meninggalkan tempat fitness tersebut. Ketika saya memberanikan diri untuk masuk ke tempat fitness yang lain yang justru memiliki banyak alat, saya sangat merasa senang dan nyaman. Dengan tenang bisa belajar cara yang tepat untuk melakukan latihan dan sambil sekali-kali mecoba menggunakan free weight atau mesin.

Alat-alat mesin ini menjadi lebih bersahabat, atau gampang digunakan oleh pemula, atau disarankan bagi mereka yang ingin melatih otot secara reguler. Tidak ada salahnya belajar dari dasar sebelum langsung menggunakan free weight atau dumbell. Keuntungan penggunaan alat gym ialah mengurangi terjadinya osteoporosis dan juga menambah keseimbangan dan koordinasi tubuh.

6. Melatih power dan speed lebih gampang dengan penggunaan dumbells dan bisa dilakukan di beberapa tempat dan lapangan karena sangat gampang dibawa ke mana-mana. Alat atau mesin akan jauh lebih susah untuk dibawa sehingag sangat terbatas di untuk di dalam ruangan.

7. Kelebihan dari latihan penggunaan mesin ialah dalam konteks keamanan. Misalnya dalam beberapa pergerakan, seperti di bahu, bisa terlindungi dan tidak terjadi pergerakan yang lebih parah sehingga cedera terlindungi.

Nah sekarang, jika melihat perbandingan di atas, terlihat jelas bahwa sebenarnya penggunaan mesin kurang menguntungkan. Apakah benar begitu?

Penggunaan mesin bisa sangat efektif dalam latihan kekuatan terutama bila fokusnya eksentrik. Tentu saja penggunaannya harus benar dan tepat. Yang paling tepat ialah kombinasi penggunaan dari alat-alat ini.

Apalagi ada banyak sekali hal yang harus dipertimbangkan pada saat melatih beban, mulai dari tujuan yang ingin dicapai, intensitas yang ingin dicapai, dan yang terutama apakah latihan ini ditujukan secara spesifik terhadap sebuah jenis olahraga.



Secara umum, bagi yang hanya ingin mendapatkan kebugaran, kombinasi penggunaan mesin dan dumbell sangat baik. Tips yang terutama ialah lakukan dengan aman, sehingga jeli-lah dalam memilih alat latihan.

Tip-tip lain yang perlu diperhatikan dalam memilih antara mesin atau dumbell karena akan sangat mempengaruhi program pengembangan latihan kekuatan ialah:

- Jenis otot yang ingin dikembangkan.
- Jenis energi yang ingin dikembangkan (pilihan antara aerobik dan anaerobik).
- Apakah jenis aksi dari si otot yang ingin dikembangkan (isometrik? Eksentrik? -- Jenis aksi ini yang menentukan apakah ingin mengembangkan power, atau speed, atau agility dan seterusnya.)
- Latihan apakah yang harus sangat berhati- hati ketika dilakukan karena dapat menyebabkan cedera, atau gampang menyebabkan cedera.

Nah, bagaimana sekarang? Ini adalah akhir dari empat artikel tentang cara untuk memaksimalkan latihan kekuatan otot. Masih banyak sekali yang bisa dibahas, akan tetapi sayangnya harus dibuat sesederhana mungkin.

Sekarang semua terserah Anda. Satu hal yang penting diingat adalah motivasi merupakan komponen vital dari sebuah pelatihan kekuatan. Tanpa motivasi, disiplin, dan kemauan, akan sedikit sulit untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

MEMILIH GELANDANG BERTAHAN


thumbnail Getty Images
Sepakbola adalah permainan kompleks yang seringkali kita sederhanakan. Dari sebelas pemain di atas lapangan, kita selalu menerjemahkan beberapa pemain sejumlah pembagian, seperti posisi, peran, maupun kemampuan mereka di atas lapangan.

Sederhananya kita bisa melihat sebuah tim akan bermain menyerang, bertahan, atau di antara keduanya dengan sebuah persepsi umum: formasi.

Dengan formasi 4-4-2 misalnya, kita bisa mengetahui (selain seorang penjaga gawang yang umumnya tidak disebutkan dalam penulisan formasi) bahwa tim tersebut memainkan empat bek, empat gelandang, dan dua penyerang.

Sepakbola sudah semakin modern, maka penulisan formasi pun kadang semakin kompleks. Formasi 4-4-2 bisa diterjemahkan lagi menjadi 4-1-2-1-2 (atau 4-4-2 berlian), yaitu dengan angka “4” pada gelandang dipecah menjadi seorang gelandang bertahan, dua orang gelandang yang bisa menjadi gelandang (saja) maupun gelandang sayap, dan seorang gelandang serang.

Namun, sayangnya sepakbola tidak sesederhana formasi. Kita tidak bisa menghakimi bahwa formasi 4-4-2 lebih baik daripada, misalnya, formasi 3-5-2, dan seterusnya. Penerjemahan angka-angka tersebut di atas lapangan kadang membuat kita sadar bahwa peran dan arketipe pemain berada jauh lebih agung daripada sekedar posisi pemain [baca uraian kami sebelumnya: Tiga Menguak Taktik: Posisi, Peran dan Arketipe].

Seorang gelandang misalnya, dari mana kita bisa tahu seorang gelandang adalah seorang playmaker, deep lying midfielder, trequarista, atau yang lainnya? Definisi-definisi di atas sering menjadi kabur.

Selain dari formasi, jika peran dan arketipe tidak bisa seenaknya kita definisikan, lain halnya dengan posisi pemain yang seringkali bisa kita kaitkan dengan beberapa nomor punggung. Secara umum kita bisa melihat posisi-posisi di atas lapangan dengan beberapa nomor punggung dari satu sampai dengan sebelas seperti di bawah ini:


[Penerjemahan posisi dengan nomor punggung satu sampai sebelas]

Kebanyakan dari kita mungkin akan sepakat jika nomor satu selalu identik dengan penjaga gawang. Di belakang, bek bek kanan biasa identik dengan nomor dua, dan bek kiri memiliki identitas nomor tiga.

Selain penyerang yang bernomor 9 dan dua winger yang biasa bernomor 7 dan 11, posisi yang paling banyak menimbulkan perdebatan adalah di tengah atau gelandang. Jadi, ada baiknya kali ini mari kita kerucutkan pembahasan menjadi tiga posisi pada posisi di tengah, yaitu nomor 6, 8, dan 10. Tiga buah posisi yang paling diperdebatkan banyak orang.

Kompleksitas Pembagian Jenis Gelandang

Menurut banyak sumber, holding midfielder atau defensive midfielder sering disebut dengan gelandang bernomor 6, gelandang yang sering bertugas untuk bertahan. Kemudian playmaker adalah pemain yang sering direferensikan dengan nomor 10, gelandang yang sering bertugas untuk menyerang.

Sementara nomor 8 adalah nomor yang identik dengan gelandang juga. Namun, biasanya gelandang bernomor 8 adalah gelandang yang bisa berarti “nanggung” maupun “paket komplit”.

“Nanggung” di sini bisa diartikan ia bukan gelandang bertahan maupun menyerang, sedangkan “paket komplit” artinya ia bisa beroperasi sebagai gelandang bertahan maupun menyerang.

Namun, akan sangat naif jika kita melihat pembagian gelandang hanya berdasarkan nomor (punggung) yang identik. Tetapi memang patut diakui bahwa hal tersebut sudah melekat di otak kita, jadi mau tidak mau kami akan memakai sudut pandang dari nomor (punggung) di atas.

Jika gelandang nomor 6, 8, dan 10 bisa kita bagi lagi, maka kita akan menemukan persepsi umum seperti pada gambar di bawah ini.


[Pembagian jenis gelandang nomor 6, 8, dan 10]

Grafik di atas adalah bentuk penyederhanaan dari berbagai istilah dari berbagai negara yang timbul mengenai jenis-jenis gelandang. Anda mungkin bisa menemukan lebih banyak jenis daripada yang akan disebutkan di bawah ini, namun secara umum grafik di atas kami rasa sudah sangat mewakili berbagai pembagian jenis gelandang, entah dari posisi, peran, kemampuan, maupun arketipe.

Mari kita mulai dari yang paling belakang, nomor paling bontot, yaitu nomor 6.

Gelandang Nomor 6

Seperti yang telah dijelaskan di atas, gelandang bernomor 6 identik dengan holding midfielder atau defensive midfielder (gelandang bertahan). Umumnya posisi ini adalah posisi yang tidak begitu dihargai dalam sepakbola karena kompleksitasnya untuk dikenali secara kasat mata.

Nomor 6 adalah pemain yang secara taktik berada pada jantung transisi permainan, secara posisi berada tepat di tengah lapangan, ketika semua hal yang berkaitan dengan pertandingan sepakbola mengalir melaluinya.

Untuk bisa memahami pernyataan di atas, mungkin ada baiknya bayangkan si nomor 6 adalah kurir yang menyampaikan surat (bola) dari seseorang (lini belakang) kepada kekasihnya (lini depan), dan sebaliknya.

Maklum saja jika ia jarang dikenali, karena tidak ada yang tertarik untuk berkenalan dengan kurir.

Mungkin awalnya kita bertanya, apa bedanya holding dengan defensive midfielder? Tetapi kenyataan berbicara bahwa mereka berdua adalah “bapak taksonomi” dari nomor 6 yang kemudian dapat diturunkan kembali menjadi tiga jenis.

Tiga jenis tersebut adalah sang perusak (destroyer), sang jangkar (deep-lying playmaker), dan gelandang pengendali.

Sang perusak adalah bentuk paling eksklusif dari defensive midfielder, sementara sang jangkar adalah sinonim lainnya dari holding midfielder. Lalu gelandang pengendali adalah kombinasi dari keduanya.

Seorang gelandang bertahan idealnya dapat memerankan perusak maupun pengendali. Perbedaan defensive dengan holding midfielder biasanya hanya dari atribut fisikal dan/atau pendekatan melalui fisikal yang mereka lakukan dalam bermain.

Anggapan umum adalah defensive midfielder merupakan pemain yang memiliki tubuh besar, tinggi, dan kuat di tengah lapangan, seperti Patrick Vieira atau Gilberto Silva. Namun, nyatanya mereka bisa saja bertubuh lebih kecil TETAPI punya daya juang tinggi seperti misalnya Javier Mascherano.

Efek dari dua pernyataan di atas tentunya adalah istilah “defensive midfielder” dan gelandang perusak yang bisa saling tertukar, tetapi kami lebih senang menyebutnya saling melengkapi.



[Pembagian jenis gelandang bertahan (pemain nomor 6)]

Gelandang perusak

Gelandang perusak adalah seorang gelandang bertahan yang tidak memiliki kemampuan teknik dan operan yang menonjol. Atribut utamanya, sesuai dengan istilah destroyer atau breaker adalah kecepatan, antisipasi, dan kemampuan tekel.

Ini berarti keunggulan fisik mereka dapat meng-cover kelemahan mereka dalam membaca permainan. Fungsi utama mereka dalam permainan adalah untuk memecah atau memotong serangan lawan.

Deep lying midfielder

Kemudian kita beralih ke holding midfielder. Holding midfielder, atau regista dalam istilah Italia, atau meia-armador dalam istilah Brasil, memiliki arti “deepl-lying playmaker”.

Secara harafiah, deep lying midfielder berarti adalah seorang gelandang yang bertahan (berbaring) di posisi yang sangat dalam. Sesuai juga dengan singkatannya: DLM, yang bisa dibaca sekilas menjadi “dalam”.

Ia adalah pemain yang memiliki teknik tingkat tinggi, tidak seperti gelandang perusak, mereka memiliki sumber daya yang surplus pada kecerdasan mereka untuk membaca permainan. Ia lebih memiliki kemampuan untuk melakukan “holding” (sesuai namanya) kepada posisi mereka dan secara oportunis membuat intersepsi kunci untuk memotong ancaman tim lawan.

Gelandang ini lebih menekankan pada kecerdasan daripada fisik mereka. Pemain tipe ini juga biasanya berada dalam daerah “abu-abu” antara nomor 6 dan 8. Dalam tim yang selaras, deep lying midfielder dan gelandang perusak biasanya bermain berdampingan.

Deep lying midfielder, atau regista, bisa dibagi lagi menjadi dua, yaitu tipe distributif dan penetratif.

Gelandang distributif

Seorang pemain yang lebih bertugas mengontol permainan melalui perebutan bola, biasa disebut juga sebagai “static playmaker”. Ia adalah seorang distributor yang lebih banyak melakukan pendekatan permainan pada operan yang kemudian dapat menciptakan key pass maupun assist.

Ia adalah seorang pengoper ulung yang lebih sering mengawali permainan daripada melakukan penyelesaian. Operannya biasanya akan memulai serangan (juga serangan balik). Ia adalah seorang double pivot.

Andrea Pirlo, Michael Carrick hingga Xabi Alonso adalah contoh dari seorang gelandang distributif, atau dalam istilah lain dikenal dengan nama distributive regista.

Kekuatan utama gelandang Inggris ini ada pada kemampuan intersepsinya. Mikael Arteta juga contoh serupa dari tipe ini dengan kemampuannya untuk turun dan meng-cover seluruh lebar lapangan di depan bek Arsenal.

Gelandang penetratif

Pemain tipe ini adalah kontras dari tipe distributif. Ia lebih longgar dalam tanggung jawab bertahannya, namun ia lebih sering merebut bola dari lawan. Biasa juga disebut penetrative regista, ia biasa mendapatkan banyak assist dari hasil permainannya.

Xavi Hernandez, Xabi Alonso, dan Francesc Fabregas adalah contoh sempurna dari pemain tipe ini. Xavi misalnya, di Barcelona ia akan di-cover oleh Sergio Busquets, jadi ia bisa lebih ke depan dan mengkreasi serangan.

Pirlo dan Paul Scholes juga bisa dikategorikan sebagai gelandang penetratif karena kemampuan mereka meluncurkan umpan-umpan akurat, baik pendek maupun panjang, bagi rekannya untuk mereka terima, baik operan ke kaki maupun operan ke ruang kosong.

Gelandang penetratif bisa dibilang adalah bentuk modern dari classic number 10 yang saat ini sudah punah, karena classic number 10 terlalu memberikan kebebasan kepada seorang pemain. Jarang sekali manajer saat ini yang memberikan kebebasan berlebihan kepada satu pemain tertentu.

Jika dibulatkan secara tawar, glandang distributif adalah gelandang yang lebih memiliki karakteristik nomor 6, sedangkan gelandang penetratif lebih memiliki karakteristik nomor 10. Inilah kenapa nomor 8 (di antara 6 dan 10) biasa identik dengan keduanya.

Gelandang pengendali

Terakhir dari nomor 6, kita bahas tentang gelandang pengendali, atau disebut juga volante dalam Bahasa Brasil. “Volante” sendiri adalah sebuah terminologi asal Brasil untuk menjelaskan pemain yang tidak hanya bisa melindungi pertahanan, tetapi juga mampu bertindak sebagai metronom tim.

Faktanya bahkan “volante” secara harafiah memiliki arti “steering wheel”, karena kemampuan mereka untuk mengendalikan tim. Gelandang pengendali biasanya menerima bola dari belakang dan menyebarkannya kepada seluruh pemain di depannya untuk mengatur permainan.


Gelandang pengendali mengawinkan kemapuan fisikal dan teknikal, inilah kenapa ia adalah kombinasi antara defensive midfielder dan holding midfielder. Mereka adalah keduanya.

Contoh sempurna dari gelandang pengendali suka-tidak suka adalah Busquets. Jika menyebut nama lain, mungkin kita bisa menemukan sosok volante pada diri Bastian Schweinsteiger.

Dari semua definisi di atas, tidak akan selalu saklek jenis dari si nomor 6, kadang tergantung pelatih untuk menjadikan seorang pemain menjadi jenis yang mana.
 

Selasa, 13 Januari 2015

PEMIKIRAN KH. AHMAD DAHLAN TENTANG PENDIDIKAN ISLAM


Oleh: yogi mirfiansah
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah pemikiran dalam Islam memang merupakan bawaan dari ajaran Islam sendiri. Karena dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat-ayat yang memerintahkan untuk membaca, berfikir, menggunakan akal, yang kesemuanya medorong umat Islam terutama pada ahlinya untuk berfikir mengenai segala sesuatu guna mendapatkan kebenaran dan kebijaksanaan.
Kebangkitan pemikiran dalam dunia Islam baru muncul abad 19 yang dipelopori oleh Sayyid Jamalludin al-Afghani di Asia Afrika, Muhammad Abduh di mesir. Kedua tokoh ini di bawa oleh pelajar Indonesia yang belajar di Timur Tengah seperti diantaranya K.H. Ahmad Dahlan. Berbekal ilmu agama yang ia kuasai dan ide-ide pembaru dari Timur Tengah, K.H. Ahmad Dahlan mencoba menerapkannya di bumi Nusantara.
Muhammad Dahlan dididik dalam lingkungan pesantren sejak kecil yang mengajarinya pengetahuan agama dan bahasa Arab. la menunaikan ibadah haji ketika berusia 15 tahun (1883), lalu dilanjutkan dengan menuntut ilmu agama dan bahasa Arab di Mekkah selama lima tahun.
Di sinilah ia berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam dunia Islam, seperti Muhammad Abduh, al-Afghani, Rasyid Ridha, dan Ibn Taimiyah. Buah pemikiran tokoh-tokoh Islam ini mempunyai pengaruh yang besar pada Darwisy. Jiwa dan pemikirannya penuh disemangati oleh aliran pembaharuan ini yang kelak kemudian hari menampilkan corak keagamaan yang sarna, yaitu melalui Muhammadiyah, yang bertujuan untuk memperbaharui pemahaman keagamaan (keislaman) di sebagian besar dunia Islam saat itu yang masih bersifat ortodoks (kolot).
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Riwayat Hidup Singkat KH Ahmad Dahlan
Kyai Haji Ahmad Dahlan yang pada waktu kecilnya bernama Muhammad Darwis. Beliau dilahirkan di Kauman Yogyakarta dari pernikahan Kyai Haji Abu Bakar dengan Siti Aminah pada tahun 1285 H (1868 M ). Kyai Haji Abu Bakar adalah khatib di Majid Agung Kesultanan Yogyakarta, sedangkan ayahnya Siti Aminah adalah penghulu besar di Yogyakarta.[1]
Kampung Kauman sebagai tempat kelahiran dan tempat Muhammad Darwis dibesarkan merupakan lingkungan keagamaan yang sangat kuat, yang berpengaruh besar dalam perjalanan hidup Muhammad Darwis di kemudian hari. Ayahnya KH Abu Bakar adalah Khotib Masjid Agung Yogyakarta. KH Ahmad Dahlan belajar mengaji sekitar tahun 1875 dan masuk pesantren. Sudah sejak kanak-kanak diberikan pelajaran  dan pendidikan agama oleh orang tuanya, oleh para guru (ulama) yang ada di dalam masyarakat lingkungannya. Ini menunjukan naluri melainkan juga melalui ilmu-ilmu yang diajarkan kepadanya. Pengetahuan yang dimiliki sebagian besar merupakan hasil otodidaknya, kemampuan membaca dan menulisnya diperoleh dari belajar kepada ayahnya, sahabatnya dan saudara-saudaranya dan iparnya. Ia di didik sendiri melalui cara pengajian yaitu dengan menirukan kalimat-kalimat atau bacaan yang diajarkan oleh ayahnya.
Dikala muda KH. Ahmad Dahlan terkenal memiliki pikiran yang cerdas dan bebas memiliki akal budi yang bersih dan baik. Pendidikan agama yang diterima dipilih secara selektif tidak hanya itu tetapi sesudah dipikirkan di bawa dalam perenungan-perenungan, ingin dilaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Waktu menjelang dewasa KH Ahmad Dahlan belajar Ilmu Fiqih kepada KH Muhammad Shaleh. Dan belajar Ilmu Nahwu kepada KH Muhsin, kemudian gurunya yang lain ialah KH Abdul Hamid. Keahlian dalam Ilmu Falaq, diperoleh dari belajar dan berguru kepada KH Raden Dahlan salah seorang putra Kyai Termas dan yang terakhir Ilmu Hadits dipelajarinya dari Kyai Mahfud dan Syech Khayyat.[2]
Pada usia 22 tahun (1890) dengan bantuan kakaknya ( Nyai Hajah Sholeh ) beliau pergi ke Makkah, dan belajar disana selama satu tahun untuk memperdalam ilmu pengetahuan tentang Islam, setelah kembali lagi ke Kauman Yogyakarta KH Ahmad Dahlan membantu ayahnya mengajar pengajian anak-anak namun pada kesempatan-kesempatan yang memungkinkan sering pula KH Ahmad Dahlan mewakili ayahnya memberikan pelajaran keagamaan kepada orang-orang yang usianya lebih tua dari dirinya sendiri, keadaan itu telah  menyebabkan pengaruh KH Ahmad Dahlan luas karena masyarakat semakin yakin bahwa KH Ahmad Dahlan adalah seorang yang memiliki ketaatan beragama yang baik dan seorang yang mumpuni, baik dalam ilmu maupun dalam penalangan akal budi, oleh sebab itu maka KH Ahmad dahlan di gelari degan sebutan “Kyai” lengkapnya Kyai Haji Ahmad Dahlan. Sebagai seorang kyai, KH Ahmad Dahlan merupakan sosok ulama yaitu orang yang saleh dan menekuni serta memiliki wawasan keilmuan tentang agama Islam.
Dalam silsilah, beliau termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, seorang wali besar dan seorang yang terkemuka di antara Wali Songo, yang merupakan pelopor pertama dari penyebaran dan pengembangan Islam di tanah Jawa.
B.     Dasar Pemikiran
Selama beliau berstudi di Makkah tampaknya Tafsir al- Manar yang dikarang oleh Muhammad Abduh mendapat perhatian serius dan yang paling disenanginya, tafsir ini memberikan cahaya terang dalam hatinya serta membuka akalnya untuk berfikir jauh kedepan tentang eksitensi  Islam di Indonesia yang pada waktu itu masih sangat tertekan dari penjajah kolonial Belanda, ketika ia belajar di Makkah itulah, mempunyai kesempatan baik untuk dapat bertukar pikiran langsung dengan Rasyid Ridha, yang diperkenalkan KH Bakir. Ide reformasi telah meresap di hatinya, dengan dasar ilmu-ilmu yang diperolehnya, demikian pula pengalaman keagamaan yang ia alami di Makkah, mendorong ia melakukan perubahan-perubahan yang berarti dalam kehidupan keagamaan kaum Muslimin di tanah air.[3]
Dalam bukunya Dr. H. Maksum (1999) Steenbrink mengidentifikasikan ada empat faktor yang mendorong gerakan pembaharuan Islam di Indonesia awal abad 20 antara lain:
1.      Faktor keinginan untuk kembali kepada al-Qur’an dan al- Hadits.
2.      Faktor semangat nasionalisme dalam melawan penjajahan.
3.      Faktor memperkuat basis gerakan sosial, ekonomi, budaya dan politik.
4.      Faktor pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia.
Dalam hal ini ia memberi catatan bahwa, ke empat faktor itu tidak secara terpadu mendorong gerakan pembaharuan; melainkan bahwa gerakan-gerakan pembaharuan yang muncul di Indonesia disebabkan oleh salah satu atau dua faktor tersebut. Dengan kata lain menurut Steenbrink gerakan-gerakan pembaharuan Islam di Indonesia memiliki alasan atau motif yang berbeda-beda.
Untuk itu KH. Ahmad Dahlan mendirikan sebuah organisasi Islam yaitu Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912.  KH. Ahmad Dahlan meletakkan batu pertama ke organisasian Islam dengan Muhammadiyah, ini atas dasar melihat tujuan didirikannya Muhammadiyah kiranya semua motif yang empat diatas adalah benar atas dasar pemikiran KH. Ahmad Dahlan.
Ada beberapa faktor intern dan faktor ekstern, yang mendorong mengapa KH. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah:[4]
Yang merupakan faktor intern adalah:
a.       Kehidupan beragama tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits, karena merajalelanya taklid, bid’ah dan churafat (TBC), yang menyebabkan Islam menjadi beku.
b.      Keadaan bangsa Indonesia serta umat Islam yang hidup dalam kemiskinan, kebodohan, kekolotan dan kemunduran.
c.       Tidak terwujudnya semangat ukhuwah Islamiyah dan tidak adanya organisasi Islam yang kuat.
d.      Lembaga pendidikan Islam tak dapat memenuhi fungsinya dengan baik, dan sistem pesantren yang sudah sangat kuno.
e.       Adanya pengaruh dan dorongan, gerakan pembaharuan dalam Dunia Islam.
Faktor-faktor ekstern, mencakup:
a.       Adanya kolonialisme Belanda di Indonesia.
b.      Kegiatan serta kemajuan yang dicapai oleh golongan Kristen dan Katolik di Indonesia.
c.       Sikap sebagian kaum intelektual Indonesia yang memandang Islam sebagai agama yang telah ketinggalan zaman.
d.      Adanya rencana politik kristenisasi dari pemerintah Belanda, demi kepentingan politik kolonialnya.
Pendirian KH. Ahmad Dahlan mengenai pentingnya organisasi bagi pelaksanaan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, memang mutlak meskipun dalam hal ini organisasi hanya merupakan sarana, bukan tujuan. Ada tujuan yang tidak dapat sampai kepada tujuan yang dicita-citakan, hal ini di sebabkan sarana itu tidak tepat atau kurang sesuai dengan tuntutan kemajuan zaman dalam dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Banyak kalangan yang menggambarkan K.H. Ahmad Dahlan adalah sosok tua yang memakai sorban dan menentang keras apapun yang berbau budaya Barat. Anggapan semacam itu bisa dimaklumi, bisa jadi lantaran selama ini gambar beliau yang terpampang di mana-mana adalah sosok yang sudah sepuh memakai sorban. Padahal, beliau di masa mudanya merupakan sosok yang berpenampilan cukup “gaul.” Hal itu antara lain tercermin pada penampilan beliau saat pulang dari Makkah yang menenteng kitab dan biola.
C.    Pemikiran Pendidikan
KH. Ahmad Dahlan adalah tokoh yang tidak banyak meninggalkan tulisan, beliau lebih menampilkan sosoknya sebagai manusia amal atau praktisi dari pada filosuf yang banyak melahirkan gagasan-gagasan tetapi sedikit amal, sekalipun demikian tidak berarti beliau tidak memiliki pemikiran. Sebagai wujud kongkrit yang dicetuskan beliau yaitu Muhammadiyah yang sampai sekarang masih eksis.
Adapun metode yang ditawarkan KH. Ahmad Dahlan merupakan sintesis antara metode pendidikan Belanda dengan metode pendidikan tradisional. Amal usaha Muhammadiyah merupakan refleksi dan manifestasi pemikiran beliau dalam bidang pendidikan dan keagamaan. Istilah pendidikan disini dipergunaksn dalam konteks yang luas tidak hanya terbatas pada sekolah formal tetapi mencakup semua usaha yang dilaksanakan secara sistematis untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan, nilai dan keterampilan dari generasi terdahulu kepada generasi muda, dalam konteks ini termasuk dalam pengertian pendidikan adalah kegiatan pengajian, tabligh dan sejenisnya.
Adapun tujuan pendidikan menurut KH. Ahmad Dahlan yaitu membentuk manusia yang:
1.      Alim dalam ilmu agama.
2.      Berpandangan luas, dengan memiliki pengetahuan umum;
3.      Siap berjuang, mengabdi untuk Muhammadiyah dalam menyantuni nilai-nilai keagamaan pada masyarakat.
Rumusan tujuan pendidikan tersebut merupakan pembaharuan dari tujuan pendidikan pesantren yang hanya bertujuan untuk menciptakan individu yang salih dan mendalami ilmu agama. Di dalam system pendidikan pesantren tidak diajarkan sama sekali pelajaran dan pengetahuan umum serta menggunakan tulisan latin. Semua kitab dan tulisan yang diajarkan menggunakan bahasa dan tulisan Arab. Sebaliknya, pendidikan sekolah model Belanda merupakan pendidikan “sekuler” yang di dalamnya tidak diajarkan ilmu agama sama sekali. Pelajaran di sekolah ini menggunakan huruf latin. Akibat dualisme pendidikan tersebut dilahirkan dua kutub inteligensia; lulusan pesantren yang menguasai agama tetapi tidak menguasai ilmu umum dan lulusan sekolah Belanda yang menguasai ilmu umum tetapi tidak menguasai ilmu agama.
Melihat ketimpangan itu KH. Ahmad Dahlan berpendapat bahwa tujuan pendidikan yang sempurna adalah melahirkan individu yang utuh menguasai ilmu agama dan ilmu umum, material dan spiritual serta dunia dan akhirat. Bagi beliau keduanya tersebut merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Pada tahun 1912, beliau mengadakan acara Sidratul Muntaha, sebuah pelajaran mengaji dan berdakwah dalam rangka merintis pergerakan Muhammadiyah di sebuah langgar di Kauman bagian selatan. Pada tahap berikutnya, beliau mendirikan sebuah sekolah lanjutan yang berdiri pada tahun 1919 bernama Hooge School Muhammadiyah dan kemudian diganti menjadi Kweek School pada tahun 1923. Pada tahun 1930, sekolah ini dipecah menjadi dua, untuk laki-laki (Mu’allimin) dan perempuan (Mu’allimat).[5]
D.    Pendidikan dan Pengajaran
Muhammadiyah berusaha mengembalikan ajaran Isam pada sumbernya yaitu Al-Qur’an dan Hadis. Muhammadiyah bertujuan meluaskan dan mempertinggi pendidikan agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenarnya. Untuk mencapai tujuan itu, muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Masalah pendidikan dan pengajaran menjadi perhatian yang utama dari Muhammadiyah. Pada 30 Maret - 2 April 1923, Muhammadiyah secara mendalam membicarakan lembaga yang menentukan corak masyarakat dikemudian hari. Sebagai hasilnya pada tanggal 14 Juli 1923 berdirilah suatu badan yang diberi nama Majelis Pimpinan Pengajaran Muhammadiyah. Ketua pertama Majelis Pimpinan Pengajaran Muhammadiyah yaitu Mas Ngabehi Joyosugito.[6]
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran Muhammadiyah telah mengadakan pembaruan pendidikan agama. Modernisasi dalam sistem pendidikan dijalankan dengan menukar sistem pondok pesantren dengan pendidikan modern sesuai dengan tuntutan dan kehendak zaman.Pengajaran agama Islam diberikan di sekolah-sekolah umum baik negeri maupun swasta. Muhammadiyah telah mendirikan sekolah-sekolah baik yang khas agama maupun yang bersifat umum.
Sekolah-sekolah yang didirikan Muhammadiyah selalu mengikuti stelsel pengajaran pemerintah Hindia Belanda. Karena itu, banyak sekolah-sekolah Muhammadiyah mendapat subsidi dari pemerintah Hindia Belanda.Pada zaman pemerintah Hindia Belanda Muhammadiyah mempunyai bagian-bagian sekolah.[7]
Taman kanak-kanak (Bustanul Athfal), Sekolah Angka II, Sekolah Schakel, HIS, MULO, Inheemse MULO, Normaalschool, Kweekschool, HIK, dan AMS; sedangkan sekolah-sekolah agama yaitu: Ibtidaiyah (Sekolah Dasar dengan dasar Islam), Tsanawiyah (Sekolah Lanjutan dengan dasar Islam/Diniyah), yang hanya memberikan pelajaran agama Islam, Muallimin/Muallimat (Sekolah Guru Bawah Agama Islam), dan Kulhiyatul Mubalighin (sekolah Pendidikan Guru Agama Islam). Pada zaman pendudukan Bala Tentara Jepang sekolah-sekolah Muhammadiyah ini pada umumnya berjalan terus meskipun ada kegoncangan disana-sini.
Muhammadiyah menanamkan keyakinan paham tentang Islam dalam sistem pendidikan dan pengajaran.  Penerapan sistem pendidikan Muhammadiyah ini ternyata membawa hasil yang tidak tenilai harganya bagi kemajuan, bangsa Indonesia pada umumnya dan khususnya umat Islam di Indonesia.
Muhammadiyah, berpendirian, bahwa para guru memegang peranan yang penting di sekolah dalam usaha menghasilkan anak-anak didik seperti yang dicita-citakan Muhammadiyah. Yang penting bagi para guru ialah memahami dan menghayati serta ikut beramal dalam Muhammadiyah. Dengan memahami dan menghayati serta ikut beramal dalam Muhammadiyah, para guru dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan apa yang dicita-citakan Muhammadiyah.
Dalam muhammadiyah, guru menduduki tempat penting, tidak hanya sekadar alat mekanis tanpa pengetahuan, kesadaran, motivasi, dan tujuan. Di dalam pengertian Muhammadiyah, guru merupakan subjek pendidikan, dan subjek dakwah yang sangat penting fungsi dan amal pengabdiannya. Perlu diketahui bahwa tujuan Muhammadiyah dalam lapangan pendidikan yaitu membentuk manusia yang muslim yang cakap, berakhlak mulia, percaya pada diri sendiri dan berguna bagi masyarakat. Jadi tidak hanya bertujuan membentuk manusia intelektual saja, tetapi juga manusia muslim, manusia moralis, dan manusia yang berwatak.
Segi menarik yang lain dari sekolah Muhammadaiyah, pemisahan Bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri merupakan langkah yang menentukan dalam pandangan kaum pembaharu. Di pondok pesantren, bahasa Arab diajarkan sebagai bagian membaca Al-Qur’an. Setelah mempelajari huruf Arab dan cara pengucapan, ayat-ayat Al-Qur’an dipelajari secara urut, dan tafsir ayat-ayat tertentu diberikan dalam bahasa Jawa. Tidak ada pengajaran bahasa Arab sebagai bahasa. Sekolah Muhammadiyah mengajarkan bahasa Arab sebagai mata pelajaran yanga berdiri sendiri. Ini telah dicoba sebagai pembaruan dalam mempelajari Al-Qur’an dikalangan masyarakat Jawa di Mekah akhir abad ke-19, ketika Snouck Hurgronje tinggal di sana (Hurgronje, 1931: 267).
Metode baru yang diterapkan oleh sekolah  Muhammadiyah mendorong pemahaman Al-Qur’an dan Hadis secara bebas oleh para pelajar sendiri. Tanya jawab dan pembahasan makna dan ayat tertentu juga dianjurkan dikelas. “Bocah-bocah dimardikaake pikire (anak-anak diberi kebebasan berpikir)”, suatu pernyataan yang dikutip dari seorang pembicara kongres Muhammadiyah tahun 1925, melukiskan suasana baik sekolah-sekolah Muhammadiyah pertama kali (Mailrapport No. 467X/25: 13).[8]
Dengan sistem pendidikan yang dijalankan Muhammadiyah, bangsa Indonesia dididik menjadi bangsa berkeperibadian utuh, tidak terbelah menjadi pribadi yang berilmu umum atau yang berilmu agama saja.
BAB III
KESIMPULAN
Ahmad Dahlan lahir di Kauman (Yogyakarta) pada tahun 1968 dan meninggal pada tanggal 25 Februari 1921. Ia berasal dari keluarga yang didaktis dan terkenal alim dalam ilmu agama. Ayahnya bernama K.H. Abu Bakar, seorang imam dan khatib masjid besar KratonYogyakarta. Sementara ibunya bernama Siti Aminah, putri K.H. Ibrahim yang pernah menjabat sebagai penghulu di Kraton Yogyakarta.
Ide pembaharuan K.H. Ahmad Dahlan mulai disosialisasikan ketika menjabat khatib di Masjid Agung Kesultanan. Salah satunya adalah menggarisi lantai Masjid Besar dengan penggaris miring 241/2 derajat ke utara. Ketika berusia empat puluh tahun, 1909, Ahmad Dahlan telah membuat terobosan dan strategi dakwah: ia memasuki perkumpulan Budi Utomo. Melalui per­kumpulan ini, Dahlan berharap dapat memberikan pelajaran agama kepada para anggotanya.
Gerakan pembaruan K.H. Ahmad Dahlan, yang berbeda dengan masyarakat zamannya mempunai landasan yang kuat, baik dari keilmuan maupun keyakinan Qur’aniyyah guna meluruskan tatanan perilaku keagamaan yang berlandaskan pada sumber aslinya, Al-Qur’an dengan penafsiran yang sesuai dengan akal sehat. Berangkat dari semangat ini, ia menolak taqlid dan mulai tahun 1910 M. penolakannya terhadap taqlid semakin jelas.akan tetapi ia tidak menyalurkan ide-idenya secara tertulis. Pada tanggal 1 Desember 1911 M. Ahmad Dahlan mendirikan sebuah Sekolah Dasar di lingkungan Keraton Yogyakarta. Di sekolah ini, pelajaran umum diberikan oleh beberapa guru pribumi berdasarkan sistem pendidikan gubernemen. Sekolah ini barangkali merupakan Sekolah Islam Swasta pertama yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan subsidi pemerintah.
Sementara itu, usaha-usaha Muhammadiyah bukan hanya bergerak pada bidang pengajaran, tapi juga bidang-bidang lain, terutama sosial umat Islam. Sehubungan dengan itu, Muhammadiyah sebagai gerakan sosial keagamaan mempunyai ciri-ciri khas sebagai berikut:
1.      Muhammadiyah sebagai gerakan Ilam
2.      Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah
3.      Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid
4.      Muhammadiyah sebagai gerakan gerakan keagamaan

Minggu, 11 Januari 2015

LIONEL ANDRES MESSI

Biografi Lengkap Lionel Messi Barcelona


Biografi, Lengkap, Lionel, Messi, Barcelona
Nama Lengkap : Lionel Andres Messi
Tanggal Lahir : 24 Juni 1987
Lahir di : Rosario, Argentina
Tinngi : 1.66 M ( 5 ft 7 in)
Posisi Bermain : Penyerang
Klub S'at ini : FC Barcelona
Nomor punggung : 10



Lionel Andres Messi atau yang sering dikenal sebagai Lionel Messi merupakan pemain sepak bola dari Barcelona yang berasal dari Argentina. Ia mendapatkan julukan "si kutu atau la Pulga", El Messiah (Penyelamat) atau King Leo. Julukan si kutu diberikan oleh kakaknya, Rodrigo. Hal ini dilakukan postur tubuh Messi yang lebih kecil dari teman-temannya. Meski begitu kepiawaiannya bermain sepak bola menghantarkan Barcelona sebagai tim terkuat di dunia.

Lionel Messi kecil hidup bersama kedua kakak laki-lakinya, Rodrigo dan Matias serta seorang adik perempuan bernama Maria Sol. Ayahnya Jorge Horacio Messi adalah pekerja pabrik baja dan pembantu rumah tangga. Sedangkan Ibunya Celia Maria adalah seorang Ibu rumah tangga. Messi dilahirkan di Rosario, Santa Fe Provice, Argentina pada 24 Juni 1987.

Pengalaman sepak bolanya didapatkan Messi kecil sejak berusia 5 tahun. Pada usia yang sangat muda tersebut Messi kecil telah bermain sepak bola dengan klub bola asuhan ayahnya, Grandiola. Selama 3 tahun Messi bermain di klub Grandioa sebelum memutuskan pindah ke klub Newell Old Boys di usianya yang ke 8 tahun.  
Sebagai anak kecil yang lincah dan gemar bermain sepak bola, pemain terbaik dunia ini  didiagnosa mengalami kekurangan hormon pertumbuhan di usianya yang ke 11. Keuangan keluarga yang serba pas-pasan membuat orang tua Messi tidak bisa biaya keperluan terapi hormon sebesar 500 ribu poundsterling (9 milliar) setiap bulannya. Untuk itu sang ayah mencari klub sepak bola untuk membiayai  pengobatan putranya hingga bertemu dengan Carles Rexach, Direktur klub sepak bola Barcelona (1996)
Bergabung bersama klub ternama di la liga, Messi kecil menunjukkan talenta yang gemilang, Kemampuannya yang mumpuni membuat Messi kecil tidak membutuhkan waktu lama untuk masuk ke dalam tim senior FC. Barcelona. Pada usia 17 tahun dan di musim pertamanya Messi mencetak Gol perdanaya pada 1 Mei 2005, Sekaligus mencatatkan dirinya sebagai Pemain Barcelona Termuda yang dapat mencetak Gol.
Biografi, Lengkap, Lionel, Messi, Barcelona
 Lionel Messi & Istrinya Antonella Roccuzzo
Ayah dari Thiago Messi  buah perkawinannya dengan Antonella Roccuzzo Musim 2011/2012 adalah masa keemasan Lionel Messi bersama Club FC Barcelona.  Ia telah mencetak Gol sebanyak 232 sepanjang kariernya mengalahkan pemegang rekor sebelumnya Cesar Rodriguez. Ia juga tercatat sejarah sebagai pemain pertama yang menerima 4 kali gelar pemain terbaik dunia FIFA Ballon d'Or (2009-2012). Ia juga mencatatkan dirinya selama 3 kali secara berturut-turut mendapatkan penghargaan sepatu emas yang biasa diberikan bagi pemain terbaik di Eropa.
Bersama FC Barcelona Lionel Messi mendapatkan Penghargaan dari UEFA sebagai Top Score di Liga Champions (2009-2012), Pemain terbaik Eropa 2011 (Best Player Of Europe Award) dan Man Of The Match di Final liga Champions 2011. Sedangkan kontribusinya untuk klubnya yaitu FC Barcelona adalah membawa FC Barcelona menjuarai 6 trophy di la liga, 2 Copa de Rey, 5 gelar juara super Eropa, serta 4 kali juara liga Champions serta 2 kali juara piala dunia antarklub.
Selain bersama FC. Barcelona, Lionel Messi juga membawa Argentina Juara Dunia U-20 pada tahun 2005 dan Juara Olimpiade Beijing 2008. Runner up Copa America 2007. Tempat ketiga kejuaraan Amerika Selatan U-20 (2005). Pada usia 18 tahun 357 hari (17 Agustus 2005) Lionel Messi menjadi Pemain Argentina termuda yang berlaga pada Piala Dunia 1996.     

Biografi, Lengkap, Lionel, Messi, Barcelona
 Lionel Messi bersama Piala FIFA Ballon d'Or
Info Lengkap Penghargaan Pribadi Lionel Messi :
  1. FIFA Ballon d'Or 3 kali ( 2010,2011,2012 )
  2. Ballon d'Or 1 kali (2009)
  3. FIFA World Player of the year 1 kali (2009)
  4. World Soccer Player of the year 3 kali (2009,2011,2012)
  5. World Soccer Greatest XI of all time 2013
  6. Onze d'Or 3 kali (2009,2011,2012)
  7. European Golden Shoe 3 kali (2010,2012,2013)
  8. UEFA Best Player in Europe Award 2011
  9. UEFA Club Footballer of the year 2009
  10. FIFA Club World Cup Golden Ball 2009 dan 2011.
  11. UEFA Champions League Final Man of the Match 2011
  12. UEFA Champions League Top Goal scorer 2009,2010,2011,2012
  13. L'Equipe Champions of Champions 2011
  14. FIFA World Cup U-20 Player of the Tournament 2005
  15. FIFA World Cup U-20 Player of the GoalScorer 2005
  16. LFP Best Player 2009,2010,2011,2012,dan 2013
  17. La Liga Player of the year 2009,2010 dan 2011
  18. UEFA Champions League Forward of the year 2009
  19. Pichichi Trophy 2010,2012,2013
  20. LFP Best Foward 2009,2010,2011,2012,dan 2013
  21. UEFA Champions League Foward of the year 2009
  22. La Liga Libero-American Player of the year 2007, 2009,2010,2011,2012
  23. FIFPro World Young Player of the year 2006, 2007,2008
  24. World Soccer Young Player of the year 2006,2007,2008
  25. Bravo Award 2007
  26. Golden Boys 2005
  27. Marca Legend Award 2009
  28. Trofeo Alfredo De Stefanio 2008,2010,2011
Info Lengkap Prestasi Lionel Messi bersama FC Barcelona
  1. Juara La liga 2005, 2006, 2009, 2010, 2011, 2013 
  2. Juara Copa de Rey 2009, 2012
  3. Supercopa de Espana 2005, 2006, 2009, 2010, 2011,2012
  4. UEFA Champion League 2006, 2009, 2011
  5. UEFA Super Cup 2009, 2011
  6. FIFA Club World Cup 2009 dan 2011
Info Lengkap Prestasi Lionel Messi bersama Argentina
  1. Olympic Gold Medali 2008
  2. FIFA U-20 World Cup 2005
  3. Runner up FIFA World Cup 2014
  4. Runner up Copa America 2007
Rekor-rekor Lionel Messi
  1. Peraih penghargaan FIFA Ballon d'Or award terbanyak, 4 kali
  2. Rekor dunia Guiness untuk pencetak gol terbanyak dalam setahun, 91 goal.
  3. Pencetak goal terbanyak di pertandingan international (timas dan klub) 25 goal
  4. Pesepak bola pertama yang mencetak goal berturut-turut melawan semua tim di liga profesional.
  5. Mencetak goal dalam pertandingan liga berturut-turut terbanyak = 21 goal dalam 33 pertandingan.
Biografi, Lengkap, Lionel, Messi. Barcelona
 Aksi Lionel Messi
Nah demikianlah Biografi dari seorang Lionel Messi bersama prestasi-prestasi yang telah dia raih sepanjang kariernya dan mungkin akan bertambah lagi prestasi-prestasi berikutnnya karena usia Messi yang masih sangat memungkinkan. Kita tunggu saja prestasi Messi selanjutnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat buat kita semua.

barcelona FC

SEJARAH DAN PRESTASI FC BARCELONA



Klub yang mempunyai motto 'EL BARCA ES MES QUE UN CLUB' Barcelona bukan hanya sekedar club, didirikan oleh 12 orang yang dipimpin oleh Joan Gamper pada tanggal 29 Nopember 1899 di Katalonia.

Barcelona merupakan cerminan sikap politik sayap kiri Spanyol, sikap kaum tertindas, sebuah bangsa ( Katalonia ) yang hanya akan menjadi bagian dari sebuah negara.

Melalui Barcelona inilah orang Katalonia ingin menunjukkan kelebihan mereka dari penjajah Spanyol. Terutama jika klub ini berhadapan dengan Real Madrib, yang sejak tahun 1930-an jamanya Jendral Franco merupakan klub favorit pemerintah Spanyol, klub ini mempunyai semboyan 'BOLEH KALAH DENGAN CLUB LAIN, ASAL TIDAK DENGAN REAL MADRID'.

MANUEL VAZQUEZ MONTALBAN, seorang penulis terkenal dari Spanyol menyebutkan, Barcelona sebagai senjata pamungkas bagi sebuah bangsa tanpa negara.

Karena misi yang dianggap suci oleh orang Katalunia itulah, Barcelona selalu menjaga kemurnian tujuan klub.

Mereka tidak mau disamakan dengan klub lain, dan tidak mau tunduk dengan nilai-nilai komersial. Karena itulah sampai sekarang Barcelona merupakan satu-satunya klub yang tidak mengijinkan kostumnya dipasang di iklan.

Barcelona merupakan satu-satunya klub Eropa yang Presiden nya dipilih oleh pemegang tiket musiman ( pendukung paling murni ), bukan pula oleh Dewan Direktur dan bukan pemegang modal. Calon President Klub berdebat di televisi, berkampanye mengajukkan progam layaknya pemilihan Presiden sebuah negara.

Klub ini di juluki 'BARCA' dan 'LOS AZULGRANAS' karena berkostum warna biru dan merah tua, yang konon warna biru merah secara sengaja diambil dari bendera Prancis sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintahan Spanyol di Madrid.

Klub ini juga pernah dihuni pemain kelas dunia seperti ;

> Johan Cruyff
> Diego Maradona
> Ronald Koeman
> Gary Lineker
> Rivaldo
> Luis Figo
> Ronaldo

¤ DATA KLUB ¤

Nama Lengkap :
Barcelona Foot Ball Club

Julukan :
Barca, Loz Azulgranas

Berdiri :
29 Nopember 1899

Stadion :
Nou Camp, Barcelona, Spanyol

Kapasitas :
98.600 penonton

Kostum :
Garis garis merah biru biru ( kandang )
Hitam ( Tandang )

Presiden :
Sandroll Rossell

Pelatih :
Josep Guardiola

Prestasi :
> La Liga 21 kali

( 1928-1929, 1944-1945, 1947-1948, 1948-1949, 1951-1952, 1952-1953, 1958-1959, 1959-1960, 1973-1974, 1984-1985, 1990-1991, 1991-1992, 1992-1993, 1993-1994, 1997-1998, 1998-1999, 2004-2005, 2005-2006, 2008-2009, 2009-2010, 2010-2011 )

> Copa Del Rey 25 kali

( 1909-1910, 1911-1912, 1912-1913, 1919-1920, 1921-1922, 1924-1925, 1925-1926, 1927-1928, 1941-1942, 1950-1951, 1951-1952, 1952-1953, 1956-1957, 1958-1959, 1962-1963, 1967-1968, 1970-1971, 1977-1978, 1980-1981, 1982-1983, 1987-1988, 1889-1890, 1996-1997, 1997-1988, 2008-2009 )

> Super Cup Spanyol 9 kali

( 1983, 1991, 1992, 1994, 1996, 2005, 2006, 2009, 2010 )

> Liga Champions 4 kali

( 1996, 2006, 2009, 2011 )

> UEFA Cup 3 kali

( 1958, 1960, 1966 )

> Winners Cup 4 kali

( 1979, 1982, 1989, 1997 )

> Super Cup Eropa 3 kali

( 1992, 1997, 2009 )

> Copa Latina 2 kali ( bola row )

( 1949 dan 1952 )

> Piala Joan Gamper 31 kali

( 1966, 1967, 1968, 1969, 1971, 1973, 1974, 1975, 1976, 1977, 1979, 1980, 1983,1984, 1985, 1986, 1988, 1990, 1991, 1992, 1995, 1996, 1997, 1998, 1999, 2000, 2001,2002, 2003, 2004, 2007 )

¤ MANTAN PERSONEL ¤

Presiden :

> Walter Wild ( 1889-1901 )
> Bertomeu Terradas ( 1901-1902 )
> Paul Haas ( 1902 )
> Arthur Witty ( 1902-1905 )
> Joan Gamper ( 1910-1913, 1917-1919, 1921-1923, 1924-1925 )
> Otto Gmeling ( 1909 )
> Josep Sunyol ( 1935-1936 )
> Enrique Piñeryo ( 1940-1943 )
> Agusti Montal ( 1967-1977 )
> Josep Lluis Nuñez ( 1978-2000 )
> Joan Gaspart ( 2000-2003 )
> Joan Laporta ( 2003-2010 )
> Sandrol Rossel ( 2010-present )

Pelatih :

> Jack Greenwell ( 1917-1924, 1931-1933 )
> Ralph Kirby ( 1925-1926 )
> Romà Forns ( 1927-1929 )
> Franz Platko ( 1934-1935, 1955-1956 )
> Patrick O'Connell ( 1935-1937 )
> Joan Josep Nogués ( 1941-1944 )
> Josep Samìtier ( 1944-1947 )
> Enrique Fernández ( 1947-1950 )
> Fernando Daucik ( 1950-1954 )
> Sandro Puppo ( 1954-1955 )
> Domènec Balmanya ( 1956-1958 )
> Helenio Herrera ( 1958-1960, 1980, 1980-1981 )
> Ladislao Kubala ( 1962-1980 )
> Josep Gonzalvo ( 1963 )
> César Rodriguez ( 1963-1964 )
> Vic Buckingham ( 1969-1971 )
> Rinus Michels ( 1971-1975, 1976- 1978 )
> Hennes Weisweiler ( 1975-1976 )
> Udo Lattek ( 1981-1983 )
> César Luis Menotti ( 1983-1984 )
> Terry Venables ( 1984-1987 )
> Luis Aragonès ( 1987-1988 )
> Johan Cruff ( 1988-1996 )
> Sir Bobby Robson ( 1996-1997 )
> Louis Van Gaal ( 1997-2000, 2002-2003 )
> Llorenç Serra Ferrer ( 2000-2001 )
> Carles Rexach ( 2001-2002 )
> Radomir Antio ( 2003 )
> Frank Rijkaard ( 2003-2008 )
> Josep Guardiola ( 2008-present )

¤ Pemain yang paling lama bermain lebih dari 100 pertandingan La Liga untuk FC Barcelona ¤

> 391 Miguel 1973-1988
> 328 Carles Rexach 1967-1981
> 311 Guillermo Amor 1988-1998
> 301 Andoni Zubizrreta 1986-1994
> 299 Joan Segarra 1950-1964
> 299 Joan Manuel Asensi 1970-1981
> 290 Joaquim Rifé 1964-1976
> 288 Antoni Ramallets 1948-1961
> 287 César Rodriguez Alvarez 1942-1955
> 274 Alexanko 1980-1993
> 269 Antoni Torres 1965-1976
> 267 Sergi Barjuan 1993-2002
> 265 Xavi Hernández 1998-present
> 263 Josep Guardiola 1990-2001
> Francisco José Carrasco 1978-1989
> 260 José Mari Bakero 1988-1997
> 253 Carles Puyol 1999-present