LEO MESSI

LEO MESSI

Jumat, 26 Desember 2014

Taktik, Strategi dan Formasi dalam Sepakbola


thumbnail 
 
Taktik adalah suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam permainan oleh perorangan, kelompok, maupun tim untuk memenangkan suatu pertandingan secara sportif.

Pada hakikatnya, penggunaan taktik dalam sepakbola adalah suatu usaha mengembangkan kemampuan berpikir, kreativitas, serta improvisasi untuk menentukan altenatif terbaik memecahkan masalah yang dihadapi dalam suatu pertandingan secara efektif, efesien, dan produktif dalam rangka memperoleh hasil yang maksimal yaitu sebuah kemenangan dalam pertandingan.

Strategi adalah suatu siasat atau akal yang dirancang sebelum pertandingan berlangsung dan digunakan oleh pemain maupun pelatih untuk memenangkan pertandingan yang dilaksanakan secara sportif dan sehat.

Strategi mengacu pada gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam pertandingan. Kedudukan strategi dalam olahraga memiliki makna sebagai pendukung aspek taktik olahraga. Dengan demikian, antara taktik dan strategi memiliki perbedaan, akan tetapi dalam pelaksanaannya keduanya saling berkaitan serta mendukung untukmencapai tujuan yang sama, yaitu memenangkan pertandingan.

Taktik dalam aplikasinya secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Taktik Penyerangan.
Taktik penyerangan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh perorongan, kelompok,maupun tim terhadap lawan dengan tujuan memimpin dan mematahkan pertahanan dalam rangka memenangkan pertandingan secara sportif.

Taktik penyerangan dapat dibedakan menjadi:

a. Taktik mencari tempat kosong di antara pemain lawan.
b. Taktik melakukan gerakan tersusun, baik yang membawa bola maupun tidak (memanfaatkan lebar lapangan).
c. Taktik bermain ketat (jeli melihat peluang).

2. Taktik Pertahanan
Taktik pertahanan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh perorangan,kelompok, maupun tim terhadap lawan dengan tujuan menahan serangan lawan agar tidak mengalami kekalahan atau kelelahan dalam pertandingan.

Taktik pertahanan dapat dibedakan menjadi:

a. Man to man defence, setiap pemain membayangi satu lawan (satu lawan satu).
b. Zone defence, setiap pemain bertanggung jawab atas daerah pertahanannya.
c. Kombinasi, yaitu taktik man to man defence dan zone defence.

3. Taktik Perorangan

Taktik perorangan diartikan sebagai siasat yang dilakukan oleh seorang pemain dalam menggunakan kemampuan fisik, teknik, dan mental yang dilakukan dengan proses yang cepat untuk menghadapi masalah yang terjadi dalam suatu pertandingan.

4. Grup Taktik

Grup taktik diartikan suatu siasat yang dijalankan dua orang pemain atau lebih dalam melakukan pertahanan dan penyerangan untuk mencari kemenangan secara sportif pada suatu pertandingan.

5. Kolektif Taktik

Kolektif taktik diartikan suatu siasat yangdijalankan oleh suatu regu dalam menjalin kerja sama untuk mencari kemenangan dalam suatu pertandingan.

 Cara Menentukan Taktik

Dalam menentukan taktik perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut:

1. Apa yang bisa dilakukan pemain saat bertanding.
2. Pelatih harus mengetahui atau paham benar akan kemampuan para pemainnya sendiri dan pemain calon lawan.
3. Pemberian tugas kepada pemainnya dalam menghadapi kesebelasan calon lawan harus diuji coba dalam latihan.
4. Harus mengetahui terlebih dahulu taktik yang biasa digunakan oleh calon lawan.
5. Memperhatikan situasi penonton dan kondisi lapangan.


Taktik dalam permainan sepakbola sangat dipengaruhi oleh dasar-dasar bermain sepakbola, antara lain sebagai berikut:

1. Teknik atau keterampilan bermain (skill)

Bagaimanapun sederhananya taktik yang dilakukan, tidak mungkin dapat dikerjakan tanpa penguasaan teknik atau keterampilan yang baik. Artinya, teknik dasar bermain bola harus dapat dikuasai dengan baik.

2. Kondisi fisik atau kesegaran jasmani

Taktik harus di dasari dengan kondisi fisik yang baik, yaitu tentang dasar-dasar atletik, daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan. Tanpa adanya hal tersebut taktik yang diterapkan tidak akan dapat berjalan secara optimal.

3. Kecerdasan, daya ingat dan mental yang baik
Untuk dapat menjalankan taktik secara baik pemain harus ditunjang dengan kecerdasan, daya ingat untuk berpikir cepat dalam permainan, di samping mental yang kuat untuk tidak takut terhadap terror pemain lawan maupun penonton.

4. Pemain mengerti peraturan permainan

Supaya pemain dapat melaksanakan permainan dengan baik dan sportif maka setiap pemain harus mengerti dan menguasai peraturan permainan.


Formasi dalam bermain sepakbola

Formasi (sistem) dalam permainan sepakbola yang ditetapkan pada peratuaran sepakbola adalah cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain dengan posisi yang di tempatinya. Hal tersebut berlaku baik pada saat melakukan penyerangan maupun pada waktu melaksanakan pertahanan. Dengan sistem ini, setiap pemain telah mengetahui tugas utamanya, daerah atau ruang gerak masing-masing, memahami apa yang harus dilakukan pada saat menyerang atau bertahan dan kemana harus bergerak.

Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoordinir dengan rapi dan kerja sama akan jauh lebih terarah. Setiap formasi mempunyai ciri-ciri dan menuntut kualitas atau tingkat kemampuan pemain yang berbeda-beda. Bahkan setiap posisi pemain dalam sistem tertentu memerlukan kualitas pemain yang tidak sama.

Beberapa contoh formasi yang biasa dilakukan dalam permainan sepakbola:

1. 3 – 5 – 2 : 3 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 2 pemain depan.
2. 4 – 3 – 3 : 4 pemain belakang, 3 pemain tengah, dan 3 pemain depan.
3. 4 – 4 – 2 : 4 pemain belakang, 4 pemain tengah, dan 2 pemain depan
4. 4 – 5 – 1 : 4 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 1 pemain depan.
5. 4 – 2 – 4 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, dan 4 pemain penyerang.
6. 4 – 2 – 3 - 1 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, 3 pemain gelandang serang dan 1 penyerang.
7. 4 – 2 – 1 - 3 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, 1 playmaker dan 3 penyerang.
8. 3 – 4 – 1 - 2 : 3 pemain belakang, 4 pemain tengah, 1 playmaker dan 2 penyerang.
9. 3 – 4 – 2 - 1 : 3 pemain belakang, 4 pemain tengah, 2 penyerang lubang dan 1 penyerang tunggal.
10. Dan seterusnya.

Demikian yang bisa kami bahas tentang taktik, strategi dan formasi dalam bermain sepakbola. Semoga bermanfaat.
 

Football Manager, Game Bola yang 'Berbahaya'

thumbnail
Football Manager memang bukan game biasa, setidaknya bagi para penggemarnya. Mereka yang menyukai game simulasi sepakbola ini umumnya sepakat kalau potensinya bikin kecanduan lumayan berbahaya. Awas saja, kuliah atau kerja terganggu karenanya.

Sejak keluar seri pertamanya, Football Manager 2005, yang keluar tahun 2004 sebagai pecahan Championship Manager, game ini seakan tidak ada matinya. Kini seri terbarunya, Football Manager 2015, telah resmi diluncurkan.

"Fans Football Manager itu seperti anggota sebuah sekte. Tapi, sekte itu sangatlah besar dan selalu tumbuh. Bapak yang memainkannya akan memperkenalkannya pada anak mereka, demikian juga kakak pada adiknya," ucap Miles Jacobson, Studio Director Sports Interactive yang mengembangkan Football Manager.

"Football Manager 2013 misalnya, adalah salah satu yang paling sukses, sebanyak 1,2 juta kopinya terjual dan ada lebih dari 10 juta download ilegal," ucapnya, menambahkan bahwa pembajakan game ini cukup marak karena popularitasnya.

Memainkan Football Manager memang mengasyikkan, terutama mereka yang menyukai sepakbola. Pemain seolah-olah menjadi manajer tim sepak bola favoritnya.

Segala tetek bengek pun diurus, layaknya manajer bola sungguhan. Mulai dari melatih pemain, mencari bibit unggul, menangani media, mengantisipasi cedera dan tentu saja mencari strategi yang tepat untuk meraih kemenangan.

Ya, tujuan utama game ini adalah membawa tim sepakbola yang sudah dipilih untuk mencapai kejayaan, entah itu menjuarai kompetisi liga atau piala internasional. Kepuasan besar pun tercapai jika tujuan tersebut menjadi kenyataan.

Maka, sudah banyak cerita kuliah terhambat atau pekerjaan terbengkalai gara-gara main Football Manager. Bagi beberapa orang, memainkan game ini memang butuh dedikasi tersendiri. Bagaimana dengan Anda, punya cerita menarik soal game yang satu ini?

Melompat untuk Melatih Kekuatan dan Kecepatan

thumbnail
Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan seorang pemain yang baru saja mengalami cedera lutut. Dia mengatakan bahwa dia tak melakukan apa-apa selama mengalami cedera, yaitu hanya berendam di air laut karena rumahnya kebetulan di dekat laut.

Betapa mewah!

Berendam di air laut tentu baik, terutama stabilitas. Berjalan di pasir yang lembut secara tak langsung melatih stabilitas dari persendian kaki kita. Akan tetapi, ada komponen yang tak terlatih jika hanya mengandalkan jenis terapi ini, yaitu kekuatan otot.

Dalam sebuah proses rehabilitasi, tidak akan menolong bila kekuatan dan speed tak dilatih juga. Ibaratnya mobil yang setiap hari kita rawat, poles, cuci, beri pelindung wax dan lain-lain, namun tidak pernah dipakai berkendara. Tentu mesin lama-lama akan menjadi tidak baik dan tidak efektif.

Demikian pula dengan otot-otot yang berada di sekitar persendian. Fungsi mereka adalah mengendalikan sebuah persendian dan membuatnya bergerak. Sangat penting untuk tetap melatih otot-otot tersebut di saat cedera maupun sehat.

Nah, sekarang kembali lagi ke power (kekuatan) dan speed (kecepatan). Satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kedua faktor ini adalah plyometric.

Plyometric (latihan meloncat) memiliki, atau dikategorikan sebagai, bentuk latihan yang dengan cepat dapat membangun tenaga, kecepatan, dan kekuatan. Penelitian yang terbaru menunjukkan bahwa banyak melakukan latihan loncat akan membantu dalam pengembangan otot kaki dan juga refleks. Tujuan jangka panjangnya ialah mengurangi keropos di tulang dan juga melatih kestabilan.

Penggunaan plyometric sangat efektif karena gerakan yang dilakukan merupakan gerakan kombinasi berupa dynamic stretching yang memaksa kontraksi cepat dari otot kaki. Gerakan stretching kaki diikuti dengan gerakan memendek (kontraksi pendek) akan menciptakan power atau tenaga yang sangat banyak di kaki.

Lho, kenapa loncat? Apakah tidak berbahaya untuk lutut? 
Kalau loncat dari lantai lima sebuah gedung mungkin akan sangat berbahaya. Akan tetapi, latihan loncat sangatlah berbeda karena memiliki tujuan khusus dan jika dilakukan dengan teknik yang benar akan justru menghasilkan latihan yang efektif.

Apakah sebenarnya Plyiometri atau latihan-latihan loncat ini?



Proses penyerapan beban oleh tubuh melalui pergerakan tangan dan kaki ketika mendarat setelah melakukan loncatan, dan dilanjutkan lagi dengan melakukan kontraksi di otot-otot tersebut. Mendarat setelah melakukan loncatan, bebannya diserap oleh tubuh melalui pergerakan tangan dan kaki, dan dalam split seconds dilanjutkan dengan melakukan kontraksi di otot-otot tersebut. Contoh: setelah mendarat langsung melakukan loncatan lagi yang berikutnya.

Proses kembali meloncat dengan cepat sesaat setelah mendarat ini akan memberikan ekstra loading pada otot-otot kaki, terutama otot betis dan otot hamstring. Beban inilah yang merupakan bagian latihan kekuatan untuk otot kaki.

Perbedaan yang terlihat pada atlet yang terlatih dan yang tidak adalah yang terlatih bisa langsung melakukan lompatan lagi setelah mendarat. Tidak mampu langsung kembali melompat setelah mendarat disebabkan oleh refleks yang memiliki tujuan positif yaitu mencegah terjadinya cedera di kaki.

Gerak refleks ini akan berkurang bila semakin rutin melakukan latihan. Semakin berkurangnya refleks di lutut dan pergeralangan kaki tidak berarti buruk. Itu artinya persendian kaki semakin menjadi fleksibel dan tingkat koordinasinya semakin baik. Ini adalah bentuk dasar ketika power dan speed bisa mulai dilatih. Jadi, bukan saja otot yang dilatih tetapi seluruh kombinasi syaraf dan persendian.

Bagaimanakah cara mulai melakukan gerakan-gerakan kombinasi antara power dan speed ini?

Langkah pertama ialah memulai dengan intensitas yang rendah dan tanpa gerakan eksplosif. Latihan kekuatan dengan menggunakan kombinasi power dan speed sangat efektif tetapi sangat sensitif juga.

Karena itu harus bisa menguasai dasarnya terlebih dahulu. Bagi pemula jangan mengulangi lebih dari 4-6x. Bila sudah mahir dalam melakukannya bisa dilakukan maksimal sebanyak 8-10x dan terbagi dalam 3 set. Yang terpenting ialah bagaimana bisa melakukan sebanyak mungkin gerakan yang benar daripada terburu-buru dan melakukannya dengan salah. 
 
 
Beberapa contoh latihan yang dapat dilakukan secara sistematis dalam membangun gerakan kombinasi antara power dan speed ialah:

1. Calf Jumps

Ini adalah bentuk latihan dasar yang melatih otot kaki betis sebelum melakukan kombinasi gerakan yang lain. Latihan spesifik di otot betis ini juga melatih mengurangi refleks yang berada di lutut atau pergelangan kaki.

2. Rope skipping (Lompat Tali)

Latihan ini menyerupai bentuk latihan calf jumps tetapi latihannya jauh lebih berat dan lebih cepat. Dibandingkan dengan calf jumps latihan ini lebih efketif untuk conditioning daripada melatih kekuatan otot. Latihan ini baik untuk latihan kombinasi antara speed dan power.

3. Squat jumps

Latihan ini mirip dengan calf jumps tetapi sedikit berbeda, yaitu tubuh dibawa lebih jongkok ke bawah sehingga menyerupai posisi squatting. Ini latihan spesifik untuk mencapai loncatan yang tinggi

4. Tuck squat jumps

Latihan ini jauh lebih berat dibandingkan dengan squat jumps karena loncatan yang dihasilkan harus jauh lebih tinggi dan pada saat mendarat harus memiliki keseimbangan yang bagus juga sempurna

5. Mule squat jumps

Ini adalah bentuk squat jumps yang berbeda. Pada saat meloncat setinggi mungkin, ketika mencapai titik tertinggi dari loncatan, tekuk lututmu ke belakang sampai menyentuh bagian bokong. Pada saat mendarat tangan diangkat tinggi-tinggi untuk menjaga keseimbangan.

Kesimpulan dari mule squat jumps adalah melakukan dua loncatan secara beruntun yang merupakan kombinasi antara calf jumps tanpa menekuk lutut dan calf jumps sambil menekuk lutut.

Jadi ini adalah bentuk latihan dasar untuk melatih power dan speed di bagian bawah tubuh. Bila sudah dikuasai dengan baik, maka akan sangat mudah untuk memperberat jenis latihan ini dengan menambah intensitas.

Rabu, 24 Desember 2014

Cinta Tak Direstui



Dari segala hal yang datang pada diri ini, aku tak tahu kenapa aku tak bisa melupakan apa yang pernah kita lakukan dahulu kala. Saat yang bisa jadi hal terbodoh kita, tapi aku cinta sama kamu.
Elsa     : kamu sebaiknya cepat-cepat pergi dan menikahlah.
Fian     : menikah katamu?
Elsa     : iya menikah. Kau tahu kita tidak mungkin menikah.
Fian     : aku hanya ingin menikah denganmu.
Elsa     : jangan berfikiran bodoh. Hubungan kita tidak direstui.
Fian     : hanya tidak direstui kamu tidak mau menikah denganku? Banyak diluar
              sana yang tidak dapat restu tetapi mereka tetap bahagia.
Elsa     : tidak mungkin sayang. Ini sangat susah.
Fian     : aku akan tetap menikahimu.
Elsa     : carilah wanita lain.
Fian     : hanya engkau yang ku cinta.
Elsa     : jangan katakan seperti itu. Kau belum mengenal banyak wanita.
Fian     : justru itu. Aku hanya mengenalmu sayang. Hanya kamu seorang. Berapa
  banyak waktu yang ku butuhkan untuk menemukan wanita yang cocok
  lagi dan mulai melakukan pendekatan.
Elsa     : seharusnya kamu bisa mengenal banyak wanita. Pasti mereka tidak akan
  menolak dekat dengan pria sepertimu, mapan dan tampan. Itu saja sudah
  cukup untuk membuat wanita manapun menyukaimu.
Fian     : tapi kamu tidak.
Elsa     : siapa bilang aku tidak?
Fian     : lalu kenapa tidak mau menikah denganku?
Elsa     : bukankah sudah aku katakan tadi?
Fian     : aku tidak dapat menerima alasanmu.
Elsa     : baiklah semua terserah padamu.
Fian     : bukankah kita selama ini saling sayang?
Elsa     : iya aku sayang padamu, tapi cinta kita tidak mungkin bersatu.
  Mengertilah sayang.
Fian     :  baiklah. Jika memang ini yang terbaik aku akan pergi. Selamat tinggal.
Elsa     : ( diam dan menatap kepergian Fian )

Percakapan Bahasa Arab Tentang Pekerjaan


: مَسَاءَ الْخَيْرِ يَا رِضْوَانُ!
منصور
: مَسَاءَ النُّوْرِ . مَنْ هٰذَا يَا مَنْصُوْرُ؟
رضوان
: هٰذَا فَرِيْدٌ. هُوَ صَدِيْقِيْ.
منصور
:هَلْ هُوَ مُدَرِّسٌ؟
رضوان
:نَعَمْ, هُوَ مُدَرِّسٌ. نَحْنُ مُدَرِّسَانِ.
منصور
: اُنْظُرْ يَا مَنْصُوْرٌ! مَنْ ذٰلِكَ وَمَنْ تِلْكَ؟
رضوان
: ذٰلِكَ السَّيِّدُ مُحَمَّدٌ. هُوَ فَلَّاحٌ. وَتِلْكَ السَّيِّدَةُ مَحْمُوْدَةٌ. هِيَ فَلَّاحَةٌ
منصور
: وَمَنْ تِلْكَ يَا مَنْصُوْرٌ؟ 
رضوان
: تِلْكَ السَّيِّدَةُ مَرْيَمُ. هِيَ طَبِيْبَةٌ. 
منصور
: مَنْ ذٰلِكَ وَمَنْ تِلْكَ يَا مَنْصُوْرُ؟
رضوان
: ذٰلِكَ حَسَنْ. هُوَ مُهَنْدِسٌ. وَتِلْكَ زَيْنَبٌ. هِيَ حَلَّاقَةٌ
منصور
: . وَمَنْ هُمْ يَا مَنْصُوْرٌ؟
رضوان
: ذٰلِكَ عَامِلٌ وَذٰلِك صَيَّادٌ وَذٰلِكَ سَاءِقٌ وَذٰلِكَ جُنْدِيٌّ وَذٰلِكَ تَاجِرٌ. هُمْ اَصْدِقَئِيْ.
منصور
: يَا مَنْصُوْرُ, شُكراً. اِلَي الِّقَاءِ!
رضوان
..مَعَ السَّلَامَةُ : 
منصور






Mansur                     : Selamat sore wahai Mansur!
Ridwan                      : Selamat sore juga. Siapa itu wahai Mansur?
Mansur                     : Itu Farid. Dia teman saya.
Ridwan                      : Apakah dia guru?
Mansur                     : Iya, Dia guru. Kita adalah guru.
Ridwan                      : Lihatlah wahai Mansur! Siapa itu dan siapa itu?
Mansur                     : Itu pak Muhammad. Dia petani. Dan itu bu Makhmudah. Dia
                                      petani.
Ridwan                      : Siapa itu wahai Mansur?
Mansur                     : Itu bu Mariyam. Dia dokter
Ridwan                      : Siapa itu dan siapa itu wahai Mansur?
Mansur                     : Itu Khasan. Dia arsitek. Dan itu Zainab. Dia tukang cukur.
Ridwan                      : Dan siapa mereka wahai Mansur?
Mansur                     : Itu buruh,  dan itu nelayan, dan itu sopir, dan itu tentara, dan
                                      itu pedagang. Mereka adalah temanku.
Ridwan                      : Wahai Mansur. Terimakasih. Sampai bertemu kembali.
Mansur                     : Sampai bertemu kembali.

RPP KURTILAS KELAS 4 TEMA 5 SUB TEMA 1



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan pendidikan   :    YOGI MIRFIANSAH
Kelas / semester         :    IV / II
Tema / Sub Tema     :    Pahlawanku / Perjuangan Para Pahlawan
Pembelajaran            :    1
Alokasi waktu           :    1 pertemuan (1 x 35 menit )

A.    KOMPETENSI INTI
1.   Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.   Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3.   Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
4.   Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B.     KOMPETENSI DASAR
BAHASA INDONESIA
3.5 Menggali informasi dari teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Buddha di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.5 Mengolah dan menyajikan teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Buddha di Indonesia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
IPS
 3.2 Memahami manusia, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu pada     masapraaksara, Hindu Buddha, Islam dalam aspek pemerintah, sosial, ekonomi, dan Pendidikan
 4.2 Merangkum hasil pengamatan dan menceritakan manusia, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu pada masa pra aksara, Hindu Buddha, Islam dalam aspek pemerintah, sosial, ekonomi, dan pendidikan
PPKN
 3.4 Memahami arti bersatu dalamkeberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
 4.3 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah,sekolah, dan masyarakat.

C.    INDIKATOR
BAHASA INDONESIA
 Menemukan informasi yang terkait dengan kehidupan pada masa kerajaan Hindu
 Membuat ulasan sederhana terkait dengan kehidupan pada masa kerajaan   Hindu dengan menggunakan kosakata baku
IPS
• Menjelaskan perjuangan yang dilakukan oleh raja pada masa kerajaan Hindu
• Membuat rangkuman tentang perjuangan beberapa tokoh berdasarkan sejarah dari masa kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam
PPKN
 Menjelaskan pentingnya rasa persatuan di dalam kehidupan bermasyarakat
  Memberikan contoh sikap yang menunjukkan rasa persatuan
 Menceritakan pengalaman bergotong royong di lingkungan

D.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Dengan mengolah informasi dan berdiskusi, siswa membuat rangkuman tentang perjuangan beberapa tokoh berdasarkan sejarah dari masa kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam dengan tepat dan percaya diri.
2.      Dengan membaca teks, siswa mampu menemukan paling sedikit 3 informasi tentang perjuangan Raja Purnawarman dengan benar dan percaya diri.
3.      Dengan menganalisis bacaan dan melakukan diskusi tentang Raja Purnawarman, siswa mampu memberikan pendapatnya tentang sikap Raja tersebut dengan percaya diri dan rinci.
4.      Dengan mengelompokkan gambar tentang sikap persatuan dan mendiskusikannya, siswa mampu menjelaskan pentingnya rasa persatuan di dalam kehidupan bermasyarakat dengan rinci dan berani.
5.      Dengan menganalisis contoh tentang sikap persatuan dan mendiskusikannya, siswa mampu memberikan 3 contoh sikap yang menunjukkan rasa persatuan dengan benar dan berani.
6.      Dengan membaca dan mendiskusikan bacaan, siswa mampu menceritakan dalam bentuk tulisan tentang pelaksanaan kegiatan gotong royong di lingkungan sekitar dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) yang tepat.
7.      Dengan kegiatan mengamati gambar dan diskusi, siswa mampu menceritakan dalam bentuk tulisan pengalaman pribadi tentang kegiatan gotong royong di lingkungan sekitarnya dengan percaya diri.

E.     Materi Pelajaran


F.       Kegiatan Pembelajaran
    
KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
PENDAHULUAN



-       Pra pembelajaran
a.       Guru memberi salam dan mengajak berdoa (religius)
b.      Mengecek kehadiran peserta didik.
c.       Guru memperkenalkan diri
-       Apersepsi
Menanyakan hal - hal yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
Contoh :
Anak – anak, apakah kalian pernah berkunjung ke museum?
Apa yang kalian lihat?
-       Acuan
Hari ini kita akan belajar Tema 5 Pahlawanku sub tema 1 Perjuangan Para Pahlawan, tentang perjuangan raja dari kerajaan Hindu. Bapak harap setelah pelajaran ini selesai, anak-anak dapat menjelaskan perjuangan raja dari kerajaan Hindu dengan cermat.
-         Memotivasi
Siapa tahu nanti kalian bisa menjadi sejarawan yang hebat atau bisa mendirikan sebuah musium.
5 menit
INTI

-       Siswa diminta mengamati beberapa gambar.
-       Kemudian siswa diminta menjawab beberapa pertanyaan yang di sampaikan guru.
-       Siswa diminta menuliskan sikap baik yang pernah dilakukan.
-       Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok.
-       Kemudian siswa mendiskusikan isi teks bacaan tentang perjuangan Raja Purnawarman.
-       Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas.
20 menit
-          Siswa menuliskan kegiatan gotong royong yang pernah dilakukan

PENUTUP

-       Siswa dan guru bersama membuat kesimpulan.
-       Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
5 menit


G.  Metode, Media, dan Sumber Belajar
a.      Metode
1.      Ceramah
2.      Diskusi
3.      Tanya jawab
4.      Penugasan
b.      Media
1.      Gambar raja dan peninggalan raja kerajaan Hindu, Budha dan Islam.
2.      Tabel diskusi


c.       Sumber Belajar
-          Afriki dkk, 2014, Buku Tematik Terpadu Kurikilum 2013 Selalu Berhemat Energi : Buku Siswa, Jakarta, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Hal.96 - 98.
-          Afriki dkk, 2014, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Selalu Berhemat Energi : Buku Guru, Jakarta, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Hal.133 - 135.

H.    Evaluasi
1.         Prosedur
-            Test awal                   : ada
-            Test dalam proses      : ada
-            Test akhir                  : ada
2.         Jenis Test
-            Lisan
-            Tertulis
3.         Bentuk Soal
Subyektif

4.      Instrumen

Nama               : ...............................................................
No absen         : ..................................

Ceritakan perjuangan raja Hindu Budha dan Islam dengan menggunakan bahasamu sendiri!
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5.      Teknik Penilain
a.       Rubrik Diskusi Kelompok
Kompetensi yang dinilai :
-          Pengetahuan peserta didik tentang narasumber.
-          Keterampilan peserta didik dalam berdiskusi dan mengeluarkan pendapat.
-          Sikap kerjasama peserta didik dalam berdiskusi.
Nama               : ..............................................................
No. Absen       : ....................................
Kriteria
Baik Sekali
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
4
3
2
1
Pengetahuan




Sikap Kerjasama




Ketrampilan berbicara





b.      Rubrik Ceklis Penilaian Presentasi Teman
Nama Teman   : .................................................
No absen         : ..............................

( Beri tanda ceklis pada kolom YA atau TIDAK sesuai dengan penilaianmu! )

Kriteria Penilaian
YA
TIDAK
Presentasi teman dapat dipahami dengan baik dan jelas



Teman saya menyampaikan hasil presentasi kelompoknya dengan volume suara yang nyaring dan intonasi yang jelas.



I.       Tindak Lanjut
1.      Kegiatan remidi ( klasikal dan semua kompetensi ) dilaksanakan apabila nilai rata - rata kelas kurang dari KKM. Kegiatan remidi ( siswa tertentu dan kompetensi tertentu ) dilaksanakan apabila nilai rata - rata kelas mencapai di atas KKM.
2.      Kegiatan pengayaan dilaksanakan apabila nilai rata - rata mencapai lebih dari KKM.






Kebumen  , 26 September 2014

Penguji,                                                           Praktikan,
                                             


...........................................                                         Yogi Mirfiansah
NID.                                                                            NIM. 8